Sukses itu Sederhana, Sukses tidak ada hubungan dengan menjadi Kaya Raya, Sukses itu tidak serumit / serahasia seperti kata Robert T. Kiyosaki/Tung Desem Waringin/The Secret, Sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA!
Karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri … Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda !. Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Anda kedua.
Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1 di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Anda ketiga …
Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat …
Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima …
Sukses terjadi setiap hari, Anda tidak pernah menyadarinya.
Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! yang dimainkan Adam Sandler, “Family comes first”, begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal.
Saking sibuknya si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarganya berantakan, istrinya yang cantik meminta cerai, anaknya jadi nggak kenal siapa ayahnya.
Sukses selalu asumsikan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus terusan jadi Best Seller dengan membuat sukses menjadi hal yang rumit dan sukar didapatkan ...
Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport mahal, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump, & resort mewah di Karibia … Tapi buat saya pribadi yg bisa hidup dengan sangat berkecukupan, saya rasa sukses memiliki arti yang berbeda. Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri, mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja.
Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda, pada saat Anda gembira Anda, gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi. Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Yang Maha Kuasa, hidup baik, tidak menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati. Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan anda apa adanya dengan penuh syukur.
Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami ini seperti roda pedati, ketika masih mahasiswa hidup begitu susah cuma mampu makan warteg 1 kali sehari dengan nasi setengah + sayur gratis + tempe goreng.
Tapi ternyata nikmat makan di warteg kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di Amerika, toh … saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah & terpal, hujan kehujanan, & panas.Tapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja yah bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Jepang, toh … saya dulu, pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 40 km, pakai baju lusuh, tas kotor & alat tulis seadanya, datang ke sekolah selalu menjadi bahan tertawaan teman-teman yang lebih kaya, tapi kok sama saja toh enaknya ketika saya dijemput oom saya naik mercy, sama-sama tiba juga ternyata.
Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, untuk menikmati ruanga uditoriumnya, ada speaker untuk karaoke, ada untuk mendengarkan musik, ada untuk home theater, dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk mendengarkan musik saja harganya 400 juta, saya disuruh dengerin waktu beliau putar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas & petikan bass bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, sayabosan juga toh.
Sama aja enak nya mendengarkan musik di komputer sendiri, yang speakernya cuman Simbadda 100 rb … Pernahkah Anda menyadari ? Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda. Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam untuk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dl l… Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda, tapi diri Anda sendiri, itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh … Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda.
Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Robert T Kiyosaki bicara ngaco di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung desem Waringin bisa mencapai 100 juta!!!
Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa … Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordanbisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk sama bila kita jual harganya justru malah turun.
Hidup ini kok lucu, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika kita kejar dengan segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita lihat yah cuma pantulan sinar matahari/corn flakes saja ternyata …
Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas Anda masih mengejar fatamorgana tsb. ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga untuk sungkem sama orang tua yg begitu mencintai Anda, memeluk hangat istri/kekasih Anda, mengatakan “I love you” kepada orang-orang yang anda cintai : orang tua, istri, anak, sahabat-sahabat Anda. Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat, Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam, LIFE is so SHORT. Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu bermain bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau ber karaoke ria ... (Artikel kiriman dari Mas Novi\Mbak Dwi Retna).
Karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri … Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda !. Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Anda kedua.
Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1 di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Anda ketiga …
Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat …
Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima …
Sukses terjadi setiap hari, Anda tidak pernah menyadarinya.
Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! yang dimainkan Adam Sandler, “Family comes first”, begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal.
Saking sibuknya si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarganya berantakan, istrinya yang cantik meminta cerai, anaknya jadi nggak kenal siapa ayahnya.
Sukses selalu asumsikan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus terusan jadi Best Seller dengan membuat sukses menjadi hal yang rumit dan sukar didapatkan ...
Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport mahal, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump, & resort mewah di Karibia … Tapi buat saya pribadi yg bisa hidup dengan sangat berkecukupan, saya rasa sukses memiliki arti yang berbeda. Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri, mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja.
Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda, pada saat Anda gembira Anda, gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi. Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Yang Maha Kuasa, hidup baik, tidak menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati. Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan anda apa adanya dengan penuh syukur.
Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami ini seperti roda pedati, ketika masih mahasiswa hidup begitu susah cuma mampu makan warteg 1 kali sehari dengan nasi setengah + sayur gratis + tempe goreng.
Tapi ternyata nikmat makan di warteg kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di Amerika, toh … saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah & terpal, hujan kehujanan, & panas.Tapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja yah bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Jepang, toh … saya dulu, pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 40 km, pakai baju lusuh, tas kotor & alat tulis seadanya, datang ke sekolah selalu menjadi bahan tertawaan teman-teman yang lebih kaya, tapi kok sama saja toh enaknya ketika saya dijemput oom saya naik mercy, sama-sama tiba juga ternyata.
Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, untuk menikmati ruanga uditoriumnya, ada speaker untuk karaoke, ada untuk mendengarkan musik, ada untuk home theater, dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk mendengarkan musik saja harganya 400 juta, saya disuruh dengerin waktu beliau putar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas & petikan bass bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, sayabosan juga toh.
Sama aja enak nya mendengarkan musik di komputer sendiri, yang speakernya cuman Simbadda 100 rb … Pernahkah Anda menyadari ? Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda. Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam untuk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dl l… Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda, tapi diri Anda sendiri, itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh … Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda.
Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Robert T Kiyosaki bicara ngaco di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung desem Waringin bisa mencapai 100 juta!!!
Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa … Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordanbisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk sama bila kita jual harganya justru malah turun.
Hidup ini kok lucu, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika kita kejar dengan segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita lihat yah cuma pantulan sinar matahari/corn flakes saja ternyata …
Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas Anda masih mengejar fatamorgana tsb. ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga untuk sungkem sama orang tua yg begitu mencintai Anda, memeluk hangat istri/kekasih Anda, mengatakan “I love you” kepada orang-orang yang anda cintai : orang tua, istri, anak, sahabat-sahabat Anda. Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat, Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam, LIFE is so SHORT. Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu bermain bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau ber karaoke ria ... (Artikel kiriman dari Mas Novi\Mbak Dwi Retna).
16 Komentar:
Kalau begitu orang yang kaya dan punya jabatan tinggi belum tentu dikatakan sukses !
Nggak punya duwit\pas-pasan tapi enjoy, apa bisa dikatakan sukses ?
Kalau jalani hidup seperti air mengalir
Hidup yang bahagia adalah hidup yang tidak banyak neka2, mendekatkan diri kepada Allah, suka beramal, suka menolong & respon positip terhadap lingkungan
Berarti orang yang sukses itu belum tentu kaya Om, tapi penilaian orang pada umumnya orang yang kaya pasti sukses, kalau begitu paradikma itu harus diubah setelah baca artikel ini
salam
Ada nggak yang punya artikel perlunya makanan bergisi ? lebih abdolnya yang jawab mesthinya yang jadi dokter
Nggak usah bingung jalani hidup ini seperti air yang mnengalir, mau kesana ya kesana mau kesini yang kesini, bebas lepas.
Ustad Puji yang kaya raya, suka kawin & suka berbuat sensasi, apa bisa dikatatakan sukses ?. Karena pada umumnya bayak orang mengatakan bahwa ia adalah pengusaha yang sangat sukses.
Trus saya ini bisa dibilang sukses tidak? Saya tidak punya harta melimpah. Saya seorang guru. Saya mendapatkan rezeki yang boleh dibilang cukup untuk keperluan-keperluan rutin. Saya selalu bersyukur dengan apa yang saya dapatkan. Sekarang saya punya website yang saya persembahkan untuk anak bangsa http://testinggris.com saya sewa server di Jakarta 360 ribu setahun. Secara finansial rugi. Tapi saya senang setiap bisa nambahi soal di web saya. Saya senang setiap ada yang nulis dibuku tamu.
Kalau menurut saya
Sukses itu bukan dari penilaian orang lain (harta melimpah, istri cantik, rumah mewah dimana-mana, punya kapal pesiar, duit bertrilyun-trilyun), tapi dari diri kita sendiri, ibaratnya hidup pas-pasan, tapi kita enjoy ngenjalani hidup itu yang dinamakan sukses
Sekarang lagi krisis ekonomi global, cari duwit susah, PHK dimana, banyak sekali dari mereka ingin jadi orang sukses dengan ikut menjadi caleg, terdaftar jadi caleg sukses ke satu, jadi anggota dewan sukses ke dua, terima upeti sukses ke tiga, tertangkap KPK celaka ke satu, masuk penjara celaka ke dua, diasingkan masyarakat celaka emapat, hidup merana TAKDIR KORUPTOR
Untuk direnungkan
Siapa bilang koruptor merana, yang jelas hidupnya enak, harta melimpah ruah, yang ketangkap KPK sebagian kecil
Makanya mumpung belum terlanjur, bagi para koruptor insap mulai dari detik ini, pikirkan gimana caranya sukses tanpa korupsi
Kalau begitu kriteria apa yang membedakan antara sukses dan bahagai ?
Kalau begitu sukses itu membingunkan karena standart masing2 orang berbeda
Rek yen ndik Jakarta sing diarani sukses kuwi wong sing sugih duit,lha sakiki piye carane ben ndang sugih aku sing durung ngerti
Post a Comment