Pengaruh keluarga terhadap kenakalan remaja bisa disebabkan dari berbagai hal :
Keluarga yang broken home
Keluarga yang broken home bisa digambarkan seperti orang tua yang berpisah, seperti bercerai atau terjadi perang dingin dalam keluarga. Pada masa remaja terutama remaja awal merupakan fase dimana teman sebaya sangat penting baginya. Pada periode ini juga sering terbentuk kelompok atau lebih dikenal dengan sebutan geng. Idealisme mereka sangat kuat dan identitas diri mulai terbentuk dengan emosi yang labil. Dalam fase ini, orang tua sangat berperan dalam mengawasi anak-anaknya dalam bergaul dan menuntun mereka dalam menjalani hidup supaya tidak salah bergaul dengan teman-teman yang dapat menjerumuskan mereka. Keluarga bagaikan vital mereka sebagai pedoman dalam hidup. Bila mereka kehilangan pedoman hidup mereka ini maka mereka akan susah untuk melewati masa kritis dalam hidup mereka. Masa kritis tersebut diwarnai oleh konflik-konflik internal, pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, dan cita-cita serta keinginan yang tinggi tetapi sulit untuk diwujudkan sehingga menimbulkan stress dan frustasi. Masalah keluarga yang broken home ini menjadi akar dari permasalahan anak-anak. Keluarga merupakan dunia keakraban dan didalamnya terdapat tali batin yangmerupakan vital dalam hidup.
Pendidikan yang salah
Sikap memanjakan anak-anak merupakan cinta kasih orangtua yang berlebihan bagi anak-anak. Sering kali halitu disebabkan anak tersebut merupakan anak tunggal atau karena kurangnya perhatianyang didapat oleh orang tuanya dulu sehingga dipuaskan kepada anak-anak mereka. Juga dapat disebabkan oleh rasa bersalah orang tua kepada anak yang disebabkan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau overactive ataupun penyebab lainnya. Perlu kita ingat kembali bahwa keluarga adalah kehidupan dimana seorang anak pertama kali berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Oleh sebab itu, pendidikan dalam keluarga sangatlah penting untuk menjadi dasar dan arah anak mencapai kedewasaan mereka yang menuntut tanggung jawab. Anak adalah generasi muda yang nantinya akan meneruskan generasi tua sehingga pendidikan sangatlah perlu untuk diperhatikan dan ditekankan.
Pendidikan yang baik tentunya tidak menjadi masalah, tetapi bagaimana dengan pendidikan yang salah? Tentunya pendidikan yang salah akan menjadi masalah nantinya. Terdapat 2 cara mendidik yaitu: cara otoriter dan cara demokratis.Cara otoriter adalah cara mendidik yang lebih ke arah memimpin sedangkan cara demokratis adalah cara mendidik yang lebih ke arah memberikan kebebasan. Tentu saja kedua cara tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan. Seorang anak juga perlu diberi pendidikan agama untuk mengarahkan mereka menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. Pengendalian untuk kenakalan remaja dapat dilakukan dengan bersikap preventif dan bersifat represif. Anak-anak perlu ditanamkan sikap disiplin oleh orangtua, diberikan kasih sayang dan rasa keamanan bagi anak, serta orang tua dapat menjadi sahabat bagi anak. Sebaiknya orangtua tidak bersikap terlalu overprotective. Akan tetapi anak perlu diberikan kebebasan untuk memilih apa yang dia suka dan tidak dia suka karena dengan berjalannya waktu, anak juga dituntut untuk bersikap dewasa dan bertanggung jawab terhadap hidup dan pilihan mereka. Oleh sebab itu, orangtua perlu membiasakan diri untuk memberikan pengertian terhadap dirimereka dan percaya kepada anak-anaknya. Tentu saja, orang tua juga tidak boleh memberikan kebebasan yang berlebihan, tetapi tetap menjadi pengawas dan guru bagi mereka untuk mengarahkan mereka ke jalan yang benar apabila arah mereka terlihat melenceng/tak sesuai. Orangtua juga dapat terlibat dalam organisasi sosial yang bertujuan menanggulangi kenakalan remaja. Dengan banyak ikut serta dan mengenal kehidupan remaja, orangtua dapat menjadi sahabat yang baik bagi anak-anaknya serta dapat menjadi tempat berkeluh kesah dan menjadi sesepuh bagi sang anak. Dengan menanamkan arti kepercayaan, hubungan cinta dan rasa tenteram dalam keluarga antara anak dan orangtua akan tercipta, serta akhirnya bisa turut mengurangi kenakalan remaja. Ingatlah selalu bahwa generasi muda adalah penerus bangsa dan negara. Tentu saja bila disuruh memilih, semua ingin menjadi anak yang memiliki nilai yang tinggi bagidiri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Bagi generasi muda, apakah kita mau menjadi anak yang dihargai oleh orang lain atau anak yang dinilai nakal sehingga sering dimarahi? INGAT!! Pilihan hidup ada di tangan kita sendiri danjalan hidup akan dijalankan oleh kita sendiri juga. Oleh sebab itu, janganlah sampai salah langkah.
Keluarga yang broken home bisa digambarkan seperti orang tua yang berpisah, seperti bercerai atau terjadi perang dingin dalam keluarga. Pada masa remaja terutama remaja awal merupakan fase dimana teman sebaya sangat penting baginya. Pada periode ini juga sering terbentuk kelompok atau lebih dikenal dengan sebutan geng. Idealisme mereka sangat kuat dan identitas diri mulai terbentuk dengan emosi yang labil. Dalam fase ini, orang tua sangat berperan dalam mengawasi anak-anaknya dalam bergaul dan menuntun mereka dalam menjalani hidup supaya tidak salah bergaul dengan teman-teman yang dapat menjerumuskan mereka. Keluarga bagaikan vital mereka sebagai pedoman dalam hidup. Bila mereka kehilangan pedoman hidup mereka ini maka mereka akan susah untuk melewati masa kritis dalam hidup mereka. Masa kritis tersebut diwarnai oleh konflik-konflik internal, pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, dan cita-cita serta keinginan yang tinggi tetapi sulit untuk diwujudkan sehingga menimbulkan stress dan frustasi. Masalah keluarga yang broken home ini menjadi akar dari permasalahan anak-anak. Keluarga merupakan dunia keakraban dan didalamnya terdapat tali batin yangmerupakan vital dalam hidup.
Pendidikan yang salah
Sikap memanjakan anak-anak merupakan cinta kasih orangtua yang berlebihan bagi anak-anak. Sering kali halitu disebabkan anak tersebut merupakan anak tunggal atau karena kurangnya perhatianyang didapat oleh orang tuanya dulu sehingga dipuaskan kepada anak-anak mereka. Juga dapat disebabkan oleh rasa bersalah orang tua kepada anak yang disebabkan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau overactive ataupun penyebab lainnya. Perlu kita ingat kembali bahwa keluarga adalah kehidupan dimana seorang anak pertama kali berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Oleh sebab itu, pendidikan dalam keluarga sangatlah penting untuk menjadi dasar dan arah anak mencapai kedewasaan mereka yang menuntut tanggung jawab. Anak adalah generasi muda yang nantinya akan meneruskan generasi tua sehingga pendidikan sangatlah perlu untuk diperhatikan dan ditekankan.
Pendidikan yang baik tentunya tidak menjadi masalah, tetapi bagaimana dengan pendidikan yang salah? Tentunya pendidikan yang salah akan menjadi masalah nantinya. Terdapat 2 cara mendidik yaitu: cara otoriter dan cara demokratis.Cara otoriter adalah cara mendidik yang lebih ke arah memimpin sedangkan cara demokratis adalah cara mendidik yang lebih ke arah memberikan kebebasan. Tentu saja kedua cara tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan. Seorang anak juga perlu diberi pendidikan agama untuk mengarahkan mereka menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji. Pengendalian untuk kenakalan remaja dapat dilakukan dengan bersikap preventif dan bersifat represif. Anak-anak perlu ditanamkan sikap disiplin oleh orangtua, diberikan kasih sayang dan rasa keamanan bagi anak, serta orang tua dapat menjadi sahabat bagi anak. Sebaiknya orangtua tidak bersikap terlalu overprotective. Akan tetapi anak perlu diberikan kebebasan untuk memilih apa yang dia suka dan tidak dia suka karena dengan berjalannya waktu, anak juga dituntut untuk bersikap dewasa dan bertanggung jawab terhadap hidup dan pilihan mereka. Oleh sebab itu, orangtua perlu membiasakan diri untuk memberikan pengertian terhadap dirimereka dan percaya kepada anak-anaknya. Tentu saja, orang tua juga tidak boleh memberikan kebebasan yang berlebihan, tetapi tetap menjadi pengawas dan guru bagi mereka untuk mengarahkan mereka ke jalan yang benar apabila arah mereka terlihat melenceng/tak sesuai. Orangtua juga dapat terlibat dalam organisasi sosial yang bertujuan menanggulangi kenakalan remaja. Dengan banyak ikut serta dan mengenal kehidupan remaja, orangtua dapat menjadi sahabat yang baik bagi anak-anaknya serta dapat menjadi tempat berkeluh kesah dan menjadi sesepuh bagi sang anak. Dengan menanamkan arti kepercayaan, hubungan cinta dan rasa tenteram dalam keluarga antara anak dan orangtua akan tercipta, serta akhirnya bisa turut mengurangi kenakalan remaja. Ingatlah selalu bahwa generasi muda adalah penerus bangsa dan negara. Tentu saja bila disuruh memilih, semua ingin menjadi anak yang memiliki nilai yang tinggi bagidiri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara. Bagi generasi muda, apakah kita mau menjadi anak yang dihargai oleh orang lain atau anak yang dinilai nakal sehingga sering dimarahi? INGAT!! Pilihan hidup ada di tangan kita sendiri danjalan hidup akan dijalankan oleh kita sendiri juga. Oleh sebab itu, janganlah sampai salah langkah.
4 Komentar:
Artikel yang menarik untuk direnungkan ...., trims....
Makasih artikelnya
Trims kiriman artikelnya. Smoga kita semua bisa menerapkan langkah2 yang benar dalam mendidik anak2 kita.... dan semoga anak2 kita menjadi anak2 sholeh dan sholehah, menyejukkan pandangan dan hati serta mengangkat derajat kita di hadapan Allah. Amin
ass.. kuu dri esema kartika x1 nii... seharusnya remaja zaman sekarang tidk bisa mengambil tindakan yang salah seperti itu karna ntu bisa merusak diri sendiri.. terutama menjelekkan diri sendiri and yang pling pnting nama keluargaa llu.. ya ntu jga cllu llu pnya kel.. hahaw tengs
Post a Comment